Home / Blog / thelazy.media

thelazy.media

Loading

27 Jun 2025, 11:25 am

Monster Hunter Wilds Hadirkan Lagiacrus dan Seregios Lewat Update Terbarunya

Jakarta, 27 Juni — Setelah Mizutsune, Monster Hunter Wilds kembali dapatkan update terbaru dengan menghadirkan dua monster ikonik dari seri Monster Hunter 3 dan 4 Ultimate, yaitu Lagiacrus dan Seregios!

Simak selengkapnya di bawah!

Dua Monster Klasik Kembali Muncul di Monster Hunter Wilds

monster hunter wilds

Tidak hanya menawarkan kombat di darat, nantinya ada event-sequence berupa pertempuran di dalam air yang pertama kali muncul di Monster Hunter Tri. Namun perlu diingat bahwa kalian tidak benar-benar bertempur selayaknya di darat, melainkan aksi kalian bakal terbatas untuk menggunakan Slinger saja. Misi ekstra ini akan tersedia saat HR kalian mencapai 31 atau lebih tinggi dalam Side Mission “Forest Doshaguma”.

monster hunter wilds

Seregios pun akan menawarkan tantangan kombat yang tidak kalah menarik, karena ia bisa menyebabkan efek status Bleeding yang membuat nyawa terus menerus menurun apabila tidak disembuhkan. Sama seperti Lagiacrus, monster ini akan terbuka setelah kalian mencapai HR 31 ke atas.

monster hunter wilds

Masih ada pula berbagai macam update lainnya seperti Layered Weapons yang mungkin sudah kalian tunggu-tunggu, supaya Artian Weapon kalian tidak memiliki desain yang biasa-biasa saja. Kalian bisa mendapatkannya dengan meningkatkan senjata tingkat Rare 8 ke level maksimal.

Kedua monster, Layered Weapons, dan beberapa fitur lain akan hadir mulai tanggal 30 Juni 2025. Jadi, silakan ditunggu saja kedatangannya.

monster hunter wilds

Kalian juga bisa menantang versi lebih gila dari Uth Duna yang mendapatkan sematan Arch-Tempered melalui Event Quest dan Free Challenge Quests mulai 30 Juli – 20 Agustus 2025 mendatang. Ia akan menjatuhkan material yang bisa digunakan untuk membuat berbagai senjata dan juga armor terbaru untuk karakter kalian.

Kolaborasi dengan Fender, Produsen Gitar Ternama dari Amerika Serikat

monster hunter wilds

Terakhir, melalui kolaborasi dengan produsen gitar ternama Fender, bakal tersedia Event Quest untuk mendapatkan gestur kolaborasi eksklusif yang tersedia mulai 27 Agustus – 24 September 2025. Kolaborasi ini juga akan menghadirkan Monster Hunter Rathalos Telecaster® yang akan dirilis secara global dan hadir pula gestur spesial dalam gim.

Gimana pendapat kalian tentang informasi ini, guys?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok

The post Monster Hunter Wilds Hadirkan Lagiacrus dan Seregios Lewat Update Terbarunya appeared first on The Lazy Media.

23 Jun 2025, 7:37 am

Exclusive Preview Shadow Labyrinth: Terasa Lebih Solid Dibandingkan Versi Preview Sebelumnya

Jakarta, 23 Juni – Kami kembali diberi kesempatan oleh Bandai Namco Entertainment untuk mencoba build preview dari Shadow Labyrinth terlebih dahulu. Kami juga berkesempatan untuk mewawancarai Seigo Aizawa selaku Produser dari gim ini, untuk mendapatkan detail-detail penting dari gimnya.

Penasaran gimana preview saya untuk gim ini? Simak selengkapnya di bawah!


Diulas oleh Teo Ariesda
Untuk versi PS5

Sebelumnya saya sudah pernah membahas gim ini dalam versi preview hanya 15 menit saja. Jadi, untuk artikel kali ini lebih sebagai pelengkap dari yang sudah ada dalam artikel tersebut. Silakan kunjungi laman berikut sebagai referensi: Website

Berikan Kejutan Lewat Seri Secret Level

shadow labyrinth

Muncul pertama kali di seri Secret Level, Shadow Labyrinth berhasil membuat kita terkecoh bahwa episode tersebut ternyata adalah pengenalan versi 2D Metroidvania yang diadaptasi dari gim Pac-Man dengan tema yang lebih gelap.

Di sini kalian bakal berperan sebagai Soldier No. 8 yang berusaha merangkak perlahan sebagai mangsa, hingga akhirnya menjadi puncak rantai makanan atau Apex Predator. Bersamaan dengan itu, kalian juga akan mempelajari misteri tentang apa yang sebenarnya terjadi lokasi tersebut, bahkan sebelum kalian hadir. 

Tentunya jalan yang dihadapi kalian tidak akan mulus-mulus saja. Sebagai mangsa, banyak monster-monster yang siap menghalangi jalan dan bahkan memburu kalian, mulai dari para minions hingga mini boss dan berbagai boss lainnya.

Sebagai tambahan informasi, karakter utama dari serial Secret Level adalah Soldier No. 7. Jadi bisa disimpulkan bahwa seri tersebut adalah prekuel dari Shadow Labyrinth versi gim. Kemungkinan besar kalian akan bertemu dengan mayat dari Soldier tersebut setelah mencapai area tertentu.

Puck, Rekan yang Bukan Cuma Jadi Pajangan Belaka

shadow labyrinth

Karena diadaptasi dari seri Pac-Man, tidak lengkap rasanya kalau tidak membawa Pac atau Puck, makhluk berwarna kuning yang bertugas melahap Pac-Dots, Power Pellets, dan buah-buahan lainnya di gim originalnya. Puck tidak hanya menjadi companion pasif saja dan memberikan reaksi tertentu untuk Soldier No. 8, tapi ia juga berperan dalam pengambilan item yang terjatuh, melewati platforming khusus, berubah jadi GAIA, dan tentunya memakan para boss untuk memperkuat karakter kalian.

Menariknya, bagaimana suara yang dihasilkan si Puck saat mengambil Ora–mata uang dalam gim untuk upgrade–atau sedang platforming, membuat kita sedikit merasa nostalgia karena desain audionya mengingatkan kita dengan gim originalnya dulu. Dari trailer bertajuk Maze Reveal juga ditunjukkan bahwa nantinya bakal ada stage khusus dengan mekanik gameplay seperti gim originalnya. Sebuah sentuhan nostalgia yang menarik untuk menarik para pemain Pac-Man di zaman dulu.

Sama seperti versi original, di sini Puck juga memiliki kemampuan untuk mengubah kalian menjadi GAIA, sebuah perubahan wujud yang mirip robot raksasa yang dapat membantu kalian secara kombat dan utilitas lainnya. Untuk fitur ini akan dibahas lebih lanjut dalam subtopik sendiri di bawah.

Terakhir, seperti Pac-Man setelah memakan Power Pellets, di sini kalian juga bisa memakan boss yang sudah dikalahkan untuk mendapatkan resources tertentu dan juga serangan spesial untuk wujud GAIA kalian. Setidaknya itu yang saya dapatkan saat mencoba gim ini.

Mekanik Platforming dan Kombat yang Lumayan Oke

shadow labyrinth

Pada preview sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa gimnya memiliki mekanik platforming standar ditambah dengan gimik Pac-Man yang membuat gimnya terasa segar. Tidak terlalu banyak berubah dari preview tersebut, tapi kali ini saya menambahkan bahwa kemampuan platforming kalian bakal meningkat seiring progres cerita dan berbagai upgrade tertentu. Dari upgrade menambah jarak Air Evasion saja sudah terasa bahwa upgrade-upgrade-nya bakal sangat membantu kalian, baik dalam eksplorasi atau melawan musuh.

Activ Shot atau grappling hook pun akan sering kalian gunakan buat menghindari berbagai macam serangan boss atau mencapai lokasi tertentu, serta menjadi mekanisme utama dalam platforming dalam kombat.

Tersedia berbagai macam puzzle untuk membuka jalan atau berprogres. Puzzle-nya tidak terlalu rumit yang sampai membuat kita bingung dan menghentikan progres kita. Jadi, kalian tidak perlu khawatir akan hal ini.

shadow labyrinth

Sebelumnya sudah saya singgung bahwa bakal tersedia level platforming khusus untuk sliding selama menjadi sosok Puck. Fase platforming di area khusus untuk Puck antara butuh ketepatan atau kesabaran untuk melewati levelnya. Tapi jujur saja, bagi saya yang tidak sabaran atau tidak presisi, bakal sering mengulang levelnya dari awal. Tentunya ini hanya masalah personal saja dan bukan penilaian secara umum.

Akan tersedia berbagai macam skills yang bisa kalian akses dengan tombol segitiga. Mulai dari serangan super sampai menghentikan waktu. Hal yang perlu diperhatikan dari skills atau ability ini adalah minimal setiap serangan perlu diberi deskripsi singkat, karena ikon-ikonnya belum bisa menjelaskan dengan baik.

shadow labyrinth

Dibekali dua tipe pertahanan, yakni block dan parry, keduanya punya mekanik masing-masing yang tentunya bisa disesuaikan sama playstyle kalian. Bagi yang merasa kurang jago timing, silakan pakai block karena lebih aman dari serangan. Sedangkan parry sangat rewarding bagi kalian yang melakukannya di saat yang tepat, terlebih saat melawan boss.

Detail di Balik GAIA dan Penggunaannya Saat Boss Fight yang Sangat Berguna

Salah satunya menembakkan laser kuat yang menghasilkan tingkat kerusakan tinggi, dengan bayaran waktu perubahan wujud kalian langsung habis. Sebuah pertukaran yang adil dan sebaiknya memang digunakan saat durasi mode GAIA kalian sudah menipis.

shadow labyrinth

Aizawa-san mengungkapkan bahwa salah satu mekanik yang membuat pengembangan gimnya cukup merepotkan adalah GAIA. Alasannya kalau mereka membuatnya terlalu kuat nanti gimnya jadi tidak seimbang. Sedangkan kalau terlalu lemah, para pemain bakal enggan memakainya. Oleh karena itu, akhirnya disediakan batas waktu yang diadaptasi dari mekanik Power Pellets dari gim originalnya.

Mengulang dari poin preview sebelumnya, keberadaan GAIA berfungsi sebagai power up, untuk melawan berbagai macam boss dan menurut saya memang sangat membantu sekali. Beberapa boss juga bisa kalian exploit weakness-nya dengan menyerang mereka saat berubah jadi mode ini.

Overall, aku pribadi masih sangat penasaran sama kekuatan apa saja yang bakal dimiliki oleh GAIA ini dan apakah bakal ada wujud baru seiring cerita berlanjut.

Pengumpulan Material, Crafting, dan Upgrade?

Hal yang baru aku ketahui setelah mencoba preview kemarin adalah ternyata kita bisa mendapatkan materials dengan mengonsumsi musuh yang dikalahkan sebelum mayatnya menghilang. Sayangnya saat sesi preview kemarin belum diperlihatkan bagaimana penggunaan materials yang kita dapatkan dari memakan musuh itu. Tapi untungnya Aizawa-san membagikan informasi terkait elemen crafting ini. Jadi, nantinya kalian bisa membeli semacam PERK dengan mengalahkan musuh dan mengoleksi materials. Sumber materials ini tersedia di menu dan tiap PERK membutuhkan berbagai materials yang berbeda. Tujuannya supaya kalian tidak terlalu kuat di awal dan mempertahankan keseimbangan gim ini.

shadow labyrinth

Selain itu, ada pula mekanik upgrade untuk meningkatkan matriks dari karakter kita. Salah satunya meningkatkan tingkat kerusakan setelah membayar dengan Ora di platform save point dan teleportasi. Kehadiran mekanik ini jadi semakin bikin saya penasaran karena bakal seperti apa upgrade dengan materials dari monster tersebut.

Tersedia pula semacam add-on dengan berbagai efek. Secara mekanik mengingatkan saya dengan seri gim Megaman X dengan berbagai parts yang bisa dipasang untuk mendapatkan buffs atau upgrade. Shadow Labyrinth juga menerapkan mekanik serupa, bedanya di sini ada semacam parts yang bakal hancur semisal kalian mati saat menggunakannya. Sebuah pendekatan yang menarik dan mengajak kita buat lebih berhati-hati saat melawan musuh.

Terasa Lebih Solid Dibandingkan Versi Preview Sebelumnya

shadow labyrinth

Untuk sementara, saya yang awalnya cukup skeptis karena visualnya, sekarang bisa lebih menerimanya dan akan lebih berfokus pada cerita serta platforming dan kombatnya yang menjadi fokus utama dari gim-gim Metroidvania. 

Berbagai gimik menjadi Puck dengan gameplay ala-ala Pac-Man klasik dan berbagai platforming-nya juga menjadi fitur yang paling ditunggu-tunggu.

Setidaknya kalian butuh kurang lebih 20-30 jam untuk tamat dan 40-45 jam bagi para pemain yang ingin menguak semua rahasia yang ada. Durasi yang sangat pas untuk gim penuh aksi, meskipun saya yakin waktu penyelesaian gim ini bisa lebih cepat daripada itu.

Shadow Labyrinth akan dirilis pada tanggal 18 Juli 2025 untuk platform PS5, Xbox Series X|S, Nintendo Switch 1 & 2, dan PC.

Gimana tanggapan kalian tentang gim ini, guys?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok

The post Exclusive Preview Shadow Labyrinth: Terasa Lebih Solid Dibandingkan Versi Preview Sebelumnya appeared first on The Lazy Media.

23 Jun 2025, 6:05 am

Review Death Stranding 2: Datang dengan Lebih Bisa Diterima Semua Orang

Jakarta, 23 Juni – Kami diberi kesempatan untuk mengulas gim terbaru dari Kojima Productions, yakni sebuah sekuel dengan cerita, beragam karakter, dan juga mekanik baru lewat Death Stranding 2.

Yuhuuu, everybody! Selamat datang kembali bersama gue, Aldo dari The Lazy Monday, dan hari ini, gue kembali hadir untuk me-review sekuel dari game yang rilis di tahun 2019 lalu. Yep, inilah review gue untuk Death Stranding 2, kelanjutan langsung dari Death Stranding 1 yang rilis kira-kira enam tahun lalu.

Jadi, gimana nih game besutan Kojima Productions yang tentunya udah ditunggu-tunggu sama banyak orang? Sampai-sampai jaket seharga 25 jutanya aja ludes dalam hitungan detik pas dijual. Gamenya bahkan belum rilis, tapi jaketnya udah sold out. Emang gokil sih ini Bapak Kojima!

Yaudah, hayuk kita langsung masuk ke review-nya… ngapain juga jadi ngomongin jaket, ude kayak fashion designer gue. Let’s begin the review, guys!


Diulas oleh Rivaldo Sutanto
Untuk versi PS5

Death Stranding 2 Hadir dengan Pacing Lebih Cepat Ketimbang Gim Pertamanya

death stranding 2

Oke, banyak yang bilang—khususnya di circle gue—bahwa Death Stranding 1 terasa sangat berat, bikin ngantuk, dan melelahkan, terutama di belasan jam awal permainan. Ini karena pada tahap tersebut, kalian hampir tidak memiliki tools pendukung untuk mengantar barang; semuanya masih berbasis jalan kaki tanpa exoskeleton atau kendaraan. Kondisi ini gue rasa menjadi “pagar” tinggi bagi banyak pemain untuk bisa benar-benar menikmati game ini dan melewati fase awalnya.

Makanya, saat itu tercipta polarisasi yang cukup besar antara mereka yang sangat menyukai game ini, dan mereka yang sama sekali tidak bisa menikmati—hingga memutuskan, “ah capek” main game ini karena pacing-nya yang super lambat. Akibatnya, Death Stranding tidak bisa diterima secara luas oleh semua kalangan.

Namun secara mengejutkan, seluruh kondisi tersebut berubah drastis di Death Stranding 2. Untuk kalian yang sempat menyerah di DS1, guesangat menyarankan untuk memberi kesempatan kembali di sekuelnya ini—karena pacing yang ditawarkan kali ini benar-benar pas.

death stranding 2

Siksaan jalan kaki selama belasan jam awal di prekuelnya tiba-tiba saja menghilang di DS2. Bahkan di early game-nya, kalian sudah bisa langsung mendapatkan exoskeleton yang sangat membantu saat berjalan kaki, ditambah lagi dengan kendaraan seperti mobil dan motor yang langsung tersedia sejak awal. Jadi, rasa capek saat harus berjalan dari titik A ke titik B seperti yang dialami di awal DS1, tidak lagi terasa seberat itu di DS2.

Gue ngerasa bahwa Death Stranding 1 bener-bener kayak buildup menuju babak di DS2 yang jauh lebih cepat, lebih nggak ribet, dan pastinya lebih nggak capek. Tapi itu bakal kita bahas lebih dalam nanti.

Kembali Angkat Chiral Network, Ditambah Gimik Perekrutan Orang Berkekuatan Super

Sekarang, gue mau bahas ceritanya dulu nih—apa sih premis utama dari DS2?

Ceritanya tetap berkutat pada chiral network yang harus diperluas ke negara-negara lain. Pasca DS1, saat UCA sudah tersambung sepenuhnya, tiba-tiba muncul sebuah portal yang memungkinkan kalian untuk menyeberang ke benua lain, yaitu Australia. Jadi, kalian nggak butuh lagi jalur udara maupun laut untuk bisa nyebrang ke benua lain yang terpisah lautan. Dengan begitu, sistem automated delivery bisa berjalan dengan mulus tanpa harus mengandalkan porter manusia yang punya risiko tewas di jalan dan menyebabkan voidout.

Lalu, dengan asumsi bahwa semakin luas jangkauan chiral network berarti akan membuka portal-portal baru, maka Sam sebagai karakter utama kita ditugaskan untuk menyambungkan kembali Australia—dengan harapan muncul portal baru lagi ke benua-benua lainnya.

Karena tentunya bakal menimbulkan kerusuhan politik kalau menyambungkan dunia ini atas nama UCA, maka munculah badan baru bernama APAC alias Automated Public Assistance Company, yang bertugas secara independen untuk menyambungkan chiral network tanpa membawa-bawa nama negara. Jadi, memang semua ini dilakukan demi keselamatan bumi dan umat manusia, kira-kira begitu.

Premis utamanya emang tetap berkutat di problem yang sama, yaitu menyambungkan chiral network. Cuma yang beda adalah eksekusi untuk memenuhi misinya. Kalau di DS1 kita kesannya hidup sendirian buat jalanin misi, nah di sini kita macam kayak Avengers yang berkumpul—di mana kalian dan Fragile bakal ketemu beberapa karakter baru dan bahkan menjemput teman-teman lama untuk bareng-bareng bekerja sama menyambungkan Australia lewat sebuah vessel alias semacam kapal bernama DHV Magellan.

Dalam perjalanannya pun muncullah beberapa karakter baru yang punya Dooms yang berbeda-beda, seperti Rainy yang diperankan oleh Shioli Kutsuna, lalu ada Tomorrow yang diperankan Elle Fanning—ini orang cakep bener, dah, nggak kuat gue ngeliatin dia. Terus kita juga ketemu sama Tarman, Dollman, dan beberapa karakter lama seperti Deadman dan Heartman.

death stranding 2

Seru aja, mereka pakai konsep rekrutmen ala-ala film superhero—macam X-Men, atau mungkin mirip sama Shaolin Soccer pas kita ngajakin teman-teman buat main satu tim. Serunya lagi, di sini Dooms atau keunikan mereka jauh lebih dieksplor dibanding DS1, jadi berasa kayak game superhero aja, yang secara cerita juga jadi lebih seru buat diikutin.

Gue ngerasa cerita kali ini lebih klimaks sih. Kalau DS1 kayaknya beneran sibuk ngenalin satu-satu karakter dan universe-nya, di DS2 langsung straight ke konfliknya dengan asumsi semua yang main udah paham sama lore dan universe Death Stranding. Jadi, nggak bertele-tele—setiap misi langsung nge-reveal cerita dan jadi lebih bikin penasaran buat ngelanjutin progress-nya dibanding DS1.

death stranding 2

Singkatnya mah langsung jedar-jeder gitu—jadi intense dan nggak bikin ngantuk. Pun misalnya kalian lupa, Death Stranding juga tetap ngasih Corpus buat kalian baca-baca soal apa aja yang berkaitan sama cerita, karakter, dan dunianya. Walaupun ya tetap, cerita Death Stranding itu selalu bikin kalian menerka-nerka soal apa yang sebenarnya terjadi, dan emang bakal berakhir jadi diskusi panas setelah kalian menamatkan gamenya.

Selain karakter-karakter pendamping tadi, Higgs pun juga kembali dengan pesona yang lebih catchy buat gue—penuh dengan nuansa satir khas dirinya. Secara visual pun menarik, karena Higgs kini tampil dengan gitar dan ditemani oleh mecha-mecha-an, seperti yang bisa kalian lihat di trailer Death Stranding 2, yang juga memperlihatkan kemampuan Tomorrow.

Referensi beberapa karakternya juga erat kaitannya dengan Metal Gear Solid. Contohnya Neil yang diperankan oleh Luca Marinelli—yang memang jadi kandidat kuat untuk memerankan Snake di versi live action. Beberapa meka yang muncul juga mengingatkan kita pada karakter seperti Gray Fox, si cyber ninja bermata satu. Mirip dengan karakter samurai merah meka di DS2 yang juga punya nama tunggal dan berkonsep cyborg. Bahkan DHV Magellan, kapal utama kita di game ini, bentuknya mengingatkan pada Metal Gear Rex.

Ada juga beberapa scene ikonik lainnya dari MGS yang nantinya bisa kalian nikmati sendiri. Kalau kalian memang mengikuti karya Kojima dari dulu, gue rasa kalian bakal merasa ter-service dengan banyaknya elemen yang jadi easter egg di sini—yang seolah mengajak kalian bernostalgia dengan karya-karya ikonik Kojima di masa lalu.

Secara keseluruhan, dari segi cerita dan karakter, DS2 terasa jauh lebih menarik: lebih fast-paced, penuh dengan cutscene seru yang asyik diikuti, dan pastinya bikin penasaran terus dari jam-jam awal. Alur ceritanya pun lebih to the point dan nggak bertele-tele seperti di game pertama, yang memang penuh dengan pengenalan banyak elemen dan karakter di DS1—karena ya mau nggak mau, waktu itu Death Stranding sebagai universe baru memang harus dibangun secara komprehensif.

Jadi, harusnya gue cukup yakin bahwa kali ini akan lebih banyak pemain yang bisa lebih mencerna dan menikmati cerita dari DS2 dibanding yang pertama. Dan kalau kalian mau langsung jump in ke DS2, bisa banget—tinggal lihat beberapa recap dan rangkuman cerita dari DS1 biar nggak bingung, baru deh lanjut masuk ke DS2.

Tetap Jadi Kurir, Tapi Perlengkapan dan Persenjataan yang Lebih Lengkap Bikin Kombat Terasa Lebih Mantap

Kalau dari sisi gameplay, kalian juga bisa rileks aja. Walaupun masih mengusung konsep kurir dan tetap terasa seperti JNE simulator yang harus kirim barang ke sana ke mari, tapi misinya—bahkan di early chapter—sekarang nggak cuma soal kirim-kirim barang doang. Kalian juga diharuskan melakukan konfrontasi ke markas musuh untuk nyolong barang atau merusak alat-alat teknologi mereka. Jadi, misi-misinya sekarang punya dinamika yang lebih seru.

death stranding 2

Kalau dulu base musuh rasanya lebih baik dihindari, kali ini banyak misi yang justru mengharuskan kalian masuk ke dalam dan membasmi musuh. Karena itu, dari sisi tools, sekarang banyak banget pilihan buat menghadapi musuh. Mulai dari persenjataan yang super lengkap, seperti pistol, assault rifle, machine gun, sniper, drone, sampai robot anjing yang bisa menyerang—semuanya ada di sini. Bahkan rocket launcher juga tersedia. Jadi, sekarang Sam udah nggak culun lagi—kalau diajak adu tembak-tembakan, “gasss” aja.

Bagi kalian yang lebih memilih bermain secara stealth, Sam juga dibekali dengan perlengkapan yang mendukung gaya bermain itu. Mulai dari sepatu yang bisa meredam suara, granat-granat variatif seperti stealth bomb yang bisa menciptakan properti hologram, bomb decoy, sampai bomb BT yang bisa memunculkan hologram BT untuk menakuti musuh-musuh manusia. Tentu saja masih ada bomb klasik seperti bom darah buat ngalahin BT.

Sekarang gameplay-nya benar-benar seimbang antara aksi dan pengantaran barang. Akan ada banyak pertempuran yang harus kalian lalui, melawan berbagai jenis musuh—baik manusia maupun mecha yang tampilannya super ngeri. Tenang aja, rata-rata senjata di sini sudah dirancang multifungsi—bisa digunakan buat ngalahin BT sekaligus manusia, jadi lebih efisien. Dan aman juga, karena ammo-nya bersifat non-lethal untuk musuh manusia, jadi nggak bakal nyiptain voidout atau bikin BT’s bermunculan.

death stranding 2

Secara combat, mungkin paling gampang dibayangin kayak gameplay Phantom Pain versi Death Stranding. Stealth-nya lumayan menantang karena jarak pantau musuh sangat jauh, jadi kalau kalian nggak benar-benar sembunyi dengan rapi, fix ketahuan dan langsung chaos. Walaupun sebenarnya secara kemampuan, NPC-nya nggak jago-jago banget dalam hal positioning, tapi skill mereka cukup beragam. Ada yang bisa bikin hologram jadi banyak, ada yang bisa terbang, ada juga yang punya defense super kuat, dan lain-lain. Jadi cukup tebel juga lawannya.

Tapi karena kita dibekali dengan banyak jenis persenjataan, gue pribadi main di mode normal sih bener-bener no issue buat ngalahin musuh-musuh ini. Bahkan sepanjang game, mati bisa dihitung jari—dan gue cuma sekali nyiptain voidout.

Yang paling penting, DS2 akhirnya bukan cuma soal kirim-kirim barang lagi, tapi juga soal tempur lawan musuh yang bikin tempo permainan jadi lebih intense dan nggak ngantuk-ngantuk banget. Ditambah lagi, DS2 juga menyediakan boss fight yang seru banget—mulai dari BT raksasa sampai mecha super besar yang bisa kalian lawan. Yang satu ini, lagi-lagi, bakal ngingetin kalian sama Metal Gear Solid banget, deh.

Eksplorasi yang Semakin Mudah karena Sudah Tersedia Berbagai Kendaraan

Buat urusan eksplorasi—yang jadi main course dari game ini—juga udah nggak bikin capek lagi. Karena dari awal game, seperti yang udah gue bilang, kalian sudah bisa dapetin mobil dan motor dalam kurun waktu yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan Death Stranding 1. Bahkan, hampir semua area pengantaran sekarang bisa diakses dengan kendaraan. Kendaraan-kendaraan tersebut juga sudah difasilitasi dengan baterai cadangan, yang memungkinkan kalian untuk mengantar barang lebih jauh tanpa perlu bergantung pada banyak charging generator. Selain itu, kendaraan sekarang juga lebih tahan terhadap timefall, jadi secara keseluruhan aktivitas pengantaran dan eksplorasi dibuat jauh lebih mudah.

death stranding 2

Bahkan untuk mempermudah proses pengantaran, dengan adanya DHV Magellan, kalian bisa hampir selalu melakukan teleportasi ke base manapun bersamaan dengan kendaraan kalian. Ini memungkinkan pengantaran barang dilakukan lewat sistem teleport, gokil banget, kan? Walaupun memang ada perbedaannya—score pengiriman kalian akan lebih rendah dibandingkan kalau kalian antar sendiri secara manual.

Selain itu, mereka juga menambahkan sistem monorail yang bisa kalian bangun dan hubungkan ke seluruh kota untuk mengirim barang. Bedanya, kalau kalian menggunakan monorail sebagai moda transportasi utama, kalian nggak bisa melakukan skip perjalanan. Tapi setidaknya, sistem ini jadi cara paling efisien untuk mindahin bahan-bahan pokok seperti ceramics, metal, dan lainnya—barang-barang yang ukurannya besar dan nggak bisa diangkut semua sekaligus pakai mobil. Biasanya bahan-bahan ini dibutuhkan buat membangun jalan, dan kini juga untuk membangun jalur monorail.

death stranding 2

Bahkan dalam proses pengumpulan bahan baku untuk konstruksi, DS2 menyediakan fasilitas tambang yang bisa menghasilkan bahan mentah dalam jumlah besar. Ini tentunya sangat membantu karena kalian jadi nggak perlu muter-muter lagi cuma buat cari sumber daya.

Untuk fitur teleportasi tanpa membawa cargo pun, sekarang bisa dilakukan hanya dengan membuat tools-nya saja. Jadi secara keseluruhan, dari sisi eksplorasi, semua hal yang terasa melelahkan dan bikin stres di DS1 dipangkas habis, dan diganti dengan sistem yang jauh lebih efisien dan memudahkan di DS2.

Cara Kojima menghadirkan fitur teleportasi di Death Stranding 2 juga nggak asal-asalan, bukan sekadar fitur tambahan yang asal tempel. Kalau di DS1 dulu kita menggunakan payung Fragile dan tidak bisa membawa cargo saat teleport, di sini yang digunakan adalah DHV Magellan. Kapal ini memungkinkan kalian untuk melakukan teleport sambil membawa cargo dan kendaraan yang dimasukkan ke dalamnya. Hal ini masuk akal, karena ukuran DHV Magellan memang besar dan cocok untuk membawa berbagai macam muatan. Jadi, kehadiran fitur teleportasi yang efisien ini tetap disesuaikan dengan konteks cerita, bukan hanya ditempel begitu saja tanpa alasan.

Gue yakin juga bahwa dengan adanya SSD super kencang di PS5, akhirnya hal seperti ini bisa terealisasi—fast travel yang tanpa loading lama. Ini membuat fitur teleportasi jadi terasa sangat pas untuk efisiensi dan benar-benar bisa mengurangi rasa bosan, yang mungkin sempat dirasakan beberapa orang saat main DS1 dulu.

Bahkan, saking mudahnya proses teleport dari satu base ke base lain buat nganter barang, gue sampai kadang kangen buat jalan kaki atau naik mobil hanya demi menikmati proses perjalanannya. Kalau dulu, jalan kaki dan nganter barang bisa terasa melelahkan bahkan sebelum memulai, sekarang justru perjalanan seperti itu jadi pengalaman yang ngangenin dan seru buat gue pribadi—dan akhirnya bisa gue nikmatin tanpa beban.

Frekuensi Bertemu Beached Things (BT’s) yang Lebih Rendah

Terus juga selama perjalanan, kayaknya DS2 ini agak ngurangin frekuensi kalian ketemu BT’s sih. Kalau dulu tuh rasanya dikit-dikit dicelup tinta, kali ini mah jarang banget. Hasilnya, kalian jadi nggak terlalu stres selama perjalanan. Apalagi sekarang sudah ada fitur media player yang memungkinkan kalian nyetel lagu selama perjalanan, dan playlist lagunya juga keren-keren banget. Ini bikin perjalanan jadi lebih indah, ditambah dengan teksturnya, dunia yang ditampilkan, dan lighting-nya yang super real di DS2. Perjalanan nganter barang, khususnya saat harus membuka area baru, jadi sesuatu yang bener-bener bisa kalian nikmati.

death stranding 2

Apalagi di sini cuacanya juga sudah dinamis, dan landscape-nya beragam. Kalian bisa ketemu gurun yang tiba-tiba dilanda badai pasir sampai bikin buta arah, padang rumput yang luas, gurun hitam, naik gunung salju yang kadang disertai avalanche atau badai salju, sampai momen sinar matahari yang indah banget. Intinya, dunia di DS2 bener-bener bisa kalian nikmati selama perjalanan. Dan kalau udah mulai bosen, apalagi setelah kalian sambungin network-nya, DHV Magellan bisa jadi solusi dengan fitur teleport-nya buat mengatasi rasa jenuh mondar-mandir.

Manajemen Inventory yang Lebih Mudah karena Berbagai Macam Upgrade

Beberapa sumber stres lainnya dari eksplorasi dan traversal di DS1 juga banyak yang diperbaiki. Salah satu yang paling kerasa pastinya manajemen barang bawaan saat jalan kaki. Nah, di sini kalian juga dikasih banyak upgrade luar biasa. Masih pakai konsep yang sama di mana kalian perlu nyelesain bintang di base-base buat nge-unlock barang-barang baru, tapi kali ini ditambah dengan sistem skill tree untuk berbagai macam peningkatan—mulai dari hal-hal esensial sampai penyesuaian ke playstyle kalian.

death stranding 2

Kalian bisa upgrade Odradek, kendaraan, sistem combat, sampai ke fitur-fitur kecil yang luar biasa membantu. Bahkan sekarang ada upgrade yang memungkinkan barang-barang di atas backpack kalian (yang dulu sering goyang-goyang di DS1) bisa dikunci pakai teknologi APAS, jadi barang-barangnya nggak gampang jatuh atau goyang-goyang selama jalan kaki. Gokil. Dan sekali lagi, semua upgrade ini nggak sekadar muncul buat menambal kekurangan DS1, tapi disambungkan dengan lore—APAS sebagai perusahaan teknologi porter yang berbeda dari Bridges. Jadi, semuanya tetap make sense secara cerita.

Stres lainnya dulu tuh kalau mau ngambil barang dari mobil kalian harus turun dulu, kan? Nah sekarang, mobilnya bisa kalian upgrade pakai sticky gun yang otomatis ngambil barang-barang yang berserakan langsung masuk ke mobil. Bahkan mobil juga bisa dipasangi turret buat nembakin musuh, lengkap dengan infinity ammo. Terus, ada juga ban yang bisa nanjak tanjakan super curam. Intinya, semua kendala gue di DS1 soal eksplorasi bener-bener terselesaikan di DS2.

Suka banget sih gue, Kojima tuh beneran mikirin every little detail yang ditambah ke gamenya itu harus sesuai dengan lore, dan bukan cuma jadi tambahan QoL (Quality of Life) semata. Exoskeleton-nya juga sekarang ada model khusus buat combat, lengkap dengan sepatu yang bisa kalian ganti-ganti dengan cepat lewat equipment wheel-nya. Karena sekarang ada fokus ke combat, otomatis kalian akan bawa lebih banyak senjata juga. Nah, mereka juga kasih upgrade untuk backpack, berupa add-on yang bisa dipasang supaya kalian bisa bawa utility pouch, blood bag, kotak ammo, sampai baterai tambahan buat bikin durasi baterai exo kalian lebih panjang. Semua ini sangat memfasilitasi playstyle masing-masing pemain dan kebutuhan di setiap momen.

Jadi kalau kalian bawa granat dan blood bag dalam jumlah banyak, itu nggak lagi makan space di backpack. Bahkan untuk ngurangin dampak timefall, mereka juga kasih sarung pelindung buat barang-barang bawaan kalian di backpack. Gokil banget sih ini, coy. Yes, little things kayak gini yang ujung-ujungnya gue sukai karena efektif banget dan ngurangin jauh stress level yang sempat gue rasain di DS1.

Kustomisasi Terasa Kurang Liar untuk Gim Kojima Productions

Untuk urusan kustomisasi, DS2 masih tetap membawa fitur yang cukup decent lah. Walaupun buat gue pribadi sih, kustomisasinya masih kurang liar. Mengingat ini game penuh dengan satir dan komedi-komedi terselubung, sebenernya wajar-wajar aja kalau kostum atau aksesorisnya terasa out of place. Cuma sayangnya, kustomisasi yang ditawarkan sejauh ini belum terlalu liar dan masih terkesan cukup flat.

death stranding 2

Mulai dari pilihan warna yang terasa masih kurang variatif, baju yang kurang menyala atau standout, sampai gantungan kunci yang tampilannya juga kurang menonjol. Padahal kalau ngomongin soal topi, topinya udah aneh-aneh banget, dan itu jadi harapan. Sayangnya, elemen lain masih terasa terlalu konvensional. Gue pribadi berharap bakal ada item yang lebih lucu-lucu atau quirky, biar bisa ngasih nuansa kustomisasi yang lebih liar, minimal di fase mid sampai late game, supaya lebih kocak aja dan sesuai sama atmosfer unik gamenya.

Tapi ya at least walaupun sisi kustomisasinya masih kurang buat gue, kekonyolan dan absurditas khas Kojima-style tetap bisa kalian temukan lewat side mission yang plot-nya unik-unik. Gue nggak bakal spill biar kalian bisa rasain sendiri, tapi misi-misi itu bisa jadi motivasi kuat buat kalian ngejar bintang di base-base secondary, karena nggak menutup kemungkinan mereka nyimpen misi-misi kocak yang gue jamin bakal worth buat kalian selesaikan.

Kalau ketemu bapak-bapak pizza, gue yakinkan: kalian selesaikan itu ya, guys.

Beberapa Kekurangan Minor yang Mungkin Cukup Mengganggu

Tapi balik lagi, walaupun game ini udah banyak melakukan penambahan fitur buat ngubah pacing dan gameplay-nya, bukan berarti nggak ada kelemahan. Beberapa kelemahan yang gue temukan di game ini salah satunya adalah misi dragging di late game-nya. Gue ngerasa misi ini cuma dibuat buat bikin kalian bolak-balik doang, ditambah lagi terrain-nya yang sangat menantang, jadi bener-bener ngeselin aja sih. Ini jadi rangkaian misi yang paling challenging kalau kalian pakai kendaraan.

Terus, karena game ini udah mulai fokus ke combat juga, gue cukup menyayangkan nggak adanya shortcut untuk granat. Jadi kalau mau pakai granat, kalian tetap harus buka weapon wheel dulu dan ganti dari senjata, yang bikin tempo pertempuran jadi agak kepotong.

Selain itu, karena seringnya kalian terlibat baku tembak secara frontal dengan musuh, gue juga agak heran kenapa nggak ada sepatu yang memungkinkan kalian buat dash. Mungkin bisa ada konsekuensinya seperti kecepatan jalan yang melambat atau stamina yang cepat habis, tapi keberadaan fitur dash ini bakal bikin pertarungan terasa lebih dinamis. Saat ini, karena Sam adalah karakter dengan gerakan yang berat dan lambat, pengalaman combat yang sebenarnya udah seru malah jadi terasa agak kaku dan kurang nikmat.

Datang dengan Lebih Bisa Diterima Semua Orang

death stranding 2

Tapi selebihnya, gue enjoy game ini secara keseluruhan. Semua elemen terasa berubah. Gue nggak ngerasa ini sebagai bentuk “perbaikan” sih, karena mungkin ada juga orang-orang yang lebih suka gameplay DS1 yang lebih menantang dan ber-pace lambat. Tapi at least buat gue pribadi, DS2 jauh lebih bisa dinikmati dan diikuti ceritanya karena pacing-nya yang jauh lebih cepat. Bahkan gue bisa menyelesaikan game ini dengan durasi setengah lebih cepat dari playtime gue di DS1 yang waktu itu makan waktu 70–80 jam.

Buat gue pribadi, durasi ini udah pas banget. Kecuali kalau kalian memang berniat jadi completionist, game ini bisa makan waktu 60–70 jam-an kalau ingin mentok bintang 5 di semua base. Tapi yang pasti, akan ada banyak kejutan yang nggak bakal gue spill di sini—biarlah itu jadi pengalaman dan kejutan kalian sendiri saat memainkan game ini.

Yang jelas, DS2 rasanya udah lebih bisa diterima sama banyak orang. Ya, sisi artisan dan idealismenya mungkin terasa sedikit di-tone down oleh Kojima, tapi karena hasilnya jadi sesuatu yang lebih baik dan lebih enjoyable—at least buat gue pribadi—rasanya gue seneng-seneng aja dengan perubahan yang terjadi di DS2 ini.

Untuk ulasan versi video silakan tonton selengkapnya di bawah:

Death Stranding 2 akan dirilis pada tanggal 26 Juni 2025 untuk platform PS5 saja.

Gimana pendapat kalian tentang gim ini, guys?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok

The post Review Death Stranding 2: Datang dengan Lebih Bisa Diterima Semua Orang appeared first on The Lazy Media.

23 Jun 2025, 4:38 am

Persona 5 Royal Capai Penjualan Tertinggi Berdasarkan Laporan Pertemuan Manajemen SEGA

Jakarta, 23 Juni – SEGA tidak sengaja bagikan laporan penjualan gim yang diterbitkannya, Persona 5 Royal capai angka penjualan tertinggi diikuti Sonic Frontiers!

Simak informasi selengkapnya di bawah!

Persona 5 Royal Jadi Jagoan SEGA dengan Penjualan Sebesar 7,25 Juta Kopi

Berdasarkan presentasi laporan pertemuan manajemen SEGA SAMMY yang sepertinya tidak sengaja dibagikan ke publik pada tanggal 18 Juni kemarin (sekarang sudah dihapus), ditemukan hasil penjualan dari setiap gim yang dirilis SEGA pada tahun 2020-2025.

persona 5 royal

Dari sekian banyak gim yang sudah dirilis pada kurun waktu tersebut, Persona 5 Royal (termasuk versi Remastered) berhasil meraih angka penjualan tertinggi dibandingkan judul-judul lainnya. Sedangkan di posisi kedua dipegang oleh Sonic Frontiers yang secara mengejutkan berhasil meraih penjualan sebanyak 3 juta kopi dalam satu tahun pertama perilisan saja, dengan total penjuala 4,57 juta.

Dalam hitungan kasar, seri Persona dan Sonic berhasil menyumbang penjualan terbanyak apabila dibandingkan judul-judul lain. Namun, seri Like a Dragon dan Total War juga meraih penjualan yang tidak bisa diremehkan, karena berhasil terjual 2 juta kopi.

Mungkin yang cukup berat adalah penjualan Like a Dragon: The Man Who Erased His Name karena belum mencapai angka penjualan 1 juta kopi. Hal yang wajar mengingat gim tersebut hanya berfungsi sebagai spin-off pengisi seri Like a Dragon keenam dan kedelapan.

Gimana tanggapan kalian tentang informasi ini, guys?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok

The post Persona 5 Royal Capai Penjualan Tertinggi Berdasarkan Laporan Pertemuan Manajemen SEGA appeared first on The Lazy Media.

22 Jun 2025, 10:12 pm

InZOI Dapatkan Update Besar-besaran di Versi 0.2?!

Jakarta, 23 Juni – Update terbaru versi 0.2 dari inZOI ini bakal semakin meningkatkan kreativitas para pemainnya lebih jauh lagi, melalui penggunaan fitur Modkit yang baru saja dihadirkan!

Simak informasi selengkapnya di bawah!

InZOI Tunjang Kreativitas Para Pemain Melalui Fitur Modkit

Melalui laman resminya, kalian bisa memodifikasi aset-aset dalam gimnya dengan memanfaatkan plugin untuk software 3D Maya dan Blender. Nantinya kalian bisa mengutak-atik pakaian dan furnitur menggunakan fitur ini, serta membagikannya ke forum CurseForge.

Lalu, tersedia pula setidaknya 29 kosmetik dan 175 furnitur terbaru yang bisa dipakai oleh karakter kalian. Sehingga, tanpa menggunakan Modkit pun, kalian tetap bisa berkreasi untuk menciptakan karakter dan hunian impian kalian.

Dari segi gameplay sendiri juga ditambahkan berbagai macam fitur yang membuat gimnya semakin menarik. Mulai dari mengadopsi anak, “melahirkan” anak dengan bantuan medis, melahirkan tanpa menikah, asmara remaja, bertukar kado, dan masih banyak lagi.

Berbagai fitur lainnya juga mengalami peningkatan, misalnya perubahan berat badan dan massa otot, sistem penjara, progresi usia, dll. Peningkatan ini membuat gimnya terasa lebih imersif dan bikin kalian lebih berhati-hati dalam menjalani hidup sebagai Zoi.

Untuk update selengkapnya silakan kunjungi: https://playinzoi.com/en/news/8812

Gimana pendapat kalian tentang update ini, guys? Apakah kalian tertarik untuk memainkannya?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok

The post InZOI Dapatkan Update Besar-besaran di Versi 0.2?! appeared first on The Lazy Media.

22 Jun 2025, 10:06 pm

Devil May Cry 5 Terjual 10 Juta Kopi Per Tanggal 13 Juni

Jakarta, 23 Juni – Kabar ini disampaikan Capcom melalui rilisan pers yang dibagikan pada tanggal 13 Juni kemarin yang menyatakan bahwa penjualan Devil May Cry 5 telah mencapai 10 juta kopi sejak dirilis!

Simak informasi selengkapnya di bawah!

Devil May Cry 5 Capai Penjualan 10 Juta Kopi Berkat Seri Animasi Netflix?

devil may cry 5

Berdasarkan rilisan tersebut, pengembang dan penerbit asal Jepang ini juga membagikan kesuksesan seri Devil May Cry di Netflix. Seri ini berhasil mencapai 5,3 juta penonton, mendapatkan ranking keempat kategori “Shows | English dalam seminggu pertama untuk penonton global, serta memasuki Top 10 selama seminggu di Jepang.

Meskipun demikian, ternyata seri ini mendapatkan reaksi campuran dari para fans karena membawa semesta berbeda, dan tidak mengadaptasi elemen-elemen narasi sesuai gimnya. Beberapa juga mengungkapkan bahwa karakter Dante juga terasa berbeda dengan sumber aslinya.

Terlepas apa yang terjadi pada serial Netflix-nya, setidaknya Devil May Cry berhasil terjual dengan angka yang solid sejak dirilis tahun 2019 silam.

Pertanyaannya, kapan Devil May Cry 6 bakal dikembangkan oleh Capcom? Karena sepertinya tahun depan mereka sudah sangat kuat dengan tiga lini gim terbarunya, yakni Onimusha: Way of the Sword, Resident Evil 9 Requiem, dan Pragmata.

Gimana pendapat kalian tentang informasi ini, guys?


The post Devil May Cry 5 Terjual 10 Juta Kopi Per Tanggal 13 Juni appeared first on The Lazy Media.

22 Jun 2025, 9:57 pm

MindsEye Masuk Gim Terburuk di Metacritic, Cuma Dapat Skor 37 Poin

Jakarta, 23 Juni – Kejadian Cyberpunk 2077 dulu seakan terulang kembali pada gim terbaru dari Build A Rocket Boy yang baru-baru ini dirilis, yaitu MindsEye, karena gim ini mendapatkan nilai yang sangat rendah di Metacritic. Tidak hanya dari para kritikus, tapi juga para pemain secara umum.

Simak selengkapnya di bawah!

Kegagalan MindsEye Akibat Performa yang Kacau Balau dan Konten Gim yang Minim Substansi

Berdasarkan laman penilaian gim tersebut, terdapat salah satu ulasan yang menyebutkan bahwa gim ini penuh dengan bugs, seringkali crash, ditambah performa gimnya yang buruk. Bahkan ia sempat menemukan bug yang membuat dia tidak bisa melanjutkan cerita setelah bermain kurang lebih lima jam.

Mengutip ulasan dari GameSpot, mereka pun menyatakan bahwa gimnya sendiri tidak terasa hidup, minim substansi, dan hanya mengandalkan grafis yang bagus saja.

Kalian bisa melihat ulasan selengkapnya di sini: Metacritic

Gimana pendapat kalian tentang informasi ini, guys?


The post MindsEye Masuk Gim Terburuk di Metacritic, Cuma Dapat Skor 37 Poin appeared first on The Lazy Media.

22 Jun 2025, 9:45 pm

Marathon Diputuskan Undurkan Jadwal Rilis oleh Bungie

Jakarta, 23 Juni – Beberapa minggu yang lalu sepertinya banyak pihak berpendapat bahwa Bungie sebaiknya memundurkan jadwal rilis Marathon, karena penerimaan yang kurang baik dari versi Alpha Playtest-nya.

Untungnya di sini Bungie tidak gila dan memutuskan untuk memundurkan jadwal perilisan gimnya yang awalnya direncanakan pada tanggal 23 September 2025.

Simak selengkapnya di bawah!

Marathon Mundur Hingga Jadwal yang Tidak Bisa Ditentukan

Berdasarkan rilisan pers yang mereka bagikan, mereka akan memperbaiki beberapa fokus dalam gimnya, misalnya dari segi survival dengan menghadirkan musuh AI yang lebih menantang, meningkatkan kualitas visual, dan pengalaman sosial bagi yang hanya bermain solo atau duo.

Sebuah langkah yang tepat dari Bungie untuk menghindari kegagalan gim live service lagi dari Sony. Semoga saja dengan berbagai pembaruan bisa membuat gim ini lebih menarik dan tidak berumur pendek seperti Concord.

Gimana pendapat kalian tentang informasi ini, guys?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok

The post Marathon Diputuskan Undurkan Jadwal Rilis oleh Bungie appeared first on The Lazy Media.

22 Jun 2025, 9:36 pm

Borderlands 4 Tetap Dihargai $69,99 Meskipun CEO-nya Sempat Bikin Kisruh Soal Harga

Jakarta, 23 Juni – Sempat membuat geram para pemain gim atas pernyataan kontroversialnya di X terkait harga gim $80, ternyata Borderlands 4 masih berada di harga $69,99 seperti gim-gim masa kini lainnya.

Simak informasi selengkapnya di bawah!

Boderlands 4 Tetap Dibanderol Seharga $69,99

Informasi ini didapatkan melalui rilisan pers mereka bahwa kalian sudah bisa melakukan pra-pesan Borderlands 4 yang terdiri atas tiga edisi, yaitu:
Edisi Standar: Hanya gimnya saja seharga $69,99
Edisi Deluxe: Edisi ini dibanderol harga $99,99 untuk mendapat tambahan berbagai item bonus, termasuk Bounty Pack Bundle yang berisi empat DLC, challenge, perlengkapan, senjata, dan kendaraan baru, serta berbagai kosmetik menarik lainnya.
– Edisi Super Deluxe: Edisi ini dibanderol harga $129,99 dan selain mendapatkan kedua konten edisi di atas, kalian juga bakal mendapatkan Vault Hunter Pack dan Ornate Order Pack dengan berbagai konten menarik.

Meskipun pada konsol gim ini dibanderol dengan harga Rp 1.053.000, untuk pengguna PC kalian akan mendapatkan gimnya lebih murah karena hadir dengan harga Rp 800 ribu di Steam.

Gimana pendapat kalian tentang informasi ini, guys?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok

The post Borderlands 4 Tetap Dihargai $69,99 Meskipun CEO-nya Sempat Bikin Kisruh Soal Harga appeared first on The Lazy Media.

22 Jun 2025, 9:30 pm

Sutradara Film Adaptasi Elden Ring Sudah Masuk NG+6 dalam Gimnya

Jakarta, 23 Juni – Informasi ini didapatkan melalui wawancara IGN bersama Alex Garland, sutradara film Elden Ring live action, saat membicarakan film terbarunya yang berjudul 28 Years Later.

Simak informasi selengkapnya di bawah!

Capai NG+6 Sebelum Menjadi Sutradara Film Elden Ring

Dalam sesi pertanyaan singkat tentang Elden Ring, Garland mengungkapkan bahwa ia sekarang telah berada pada tahap NG+6 dan menganggap Malenia adalah musuh tersulit dalam gim tersebut. Ia tidak memiliki strategi khusus saat bermain dan seperti saran yang diberikan pemain Elden Ring, ia benar-benar menerapkan istilah “Git gud” untuk mengalahkan tiap boss-nya.

Meskipun singkat, setidaknya kita mengetahui bahwa Alex Garland mungkin adalah sutradara yang tepat untuk film live action Elden Ring, karena sudah memainkan gimnya dan seharusnya memahami lore dari gim ini.

Namun tentunya harus kita pahami bahwa akan sulit untuk mengadaptasi sisi aksi dari Elden Ring ke layar lebar. Jadi, kemungkinan kita akan melihat lebih banyak sisi narasi dari gim tersebut.

Gimana pendapat kalian tentang informasi ini, guys? Kalian sendiri pengen filmnya bakal jadi seperti apa?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok

The post Sutradara Film Adaptasi Elden Ring Sudah Masuk NG+6 dalam Gimnya appeared first on The Lazy Media.